Selamat malam semuanya!
Pembatasan listrik secara nasional, disebabkan oleh banyak faktor antara lain alonjakan tajam harga batu baradan melonjaknya permintaan, telah menyebabkan efek samping pada semua jenis pabrik di Tiongkok, dengan beberapa diantaranya mengurangi produksi atau menghentikan produksi sepenuhnya. Orang dalam industri memperkirakan situasi ini bisa memburuk ketika musim dingin semakin dekat.
Ketika penghentian produksi yang disebabkan oleh pembatasan listrik mengganggu produksi pabrik, para ahli percaya bahwa pihak berwenang Tiongkok akan meluncurkan langkah-langkah baru – termasuk tindakan keras terhadap harga batu bara yang tinggi – untuk memastikan pasokan listrik yang stabil.
Sebuah pabrik tekstil yang berbasis di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, menerima pemberitahuan dari otoritas setempat tentang pemadaman listrik pada tanggal 21 September. Pabrik tersebut baru akan mendapat pasokan listrik pada tanggal 7 Oktober atau bahkan setelahnya.
“Pengurangan listrik tentu berdampak pada kami. Produksi terhenti, pesanan ditangguhkan, dan sebagainya500 pekerja kami libur selama sebulan," kata seorang manajer pabrik bermarga Wu kepada Global Times pada hari Minggu.
Selain menjangkau klien di Tiongkok dan luar negeri untuk menjadwal ulang pengiriman bahan bakar, sangat sedikit hal lain yang dapat dilakukan, kata Wu.
Tapi Wu mengatakan itu sudah berakhir100 perusahaandi distrik Dafeng, kota Yantian, Provinsi Jiangsu, menghadapi kesulitan serupa.
Salah satu kemungkinan penyebab kekurangan listrik adalah Tiongkok merupakan negara pertama yang pulih dari pandemi ini, dan kemudian pesanan ekspor pun membanjiri, kata Lin Boqiang, direktur Pusat Penelitian Ekonomi Energi Tiongkok di Universitas Xiamen, kepada Global Times.
Sebagai akibat dari pemulihan ekonomi, total penggunaan listrik pada paruh pertama tahun ini meningkat lebih dari 16 persen tahun-ke-tahun, yang merupakan angka tertinggi baru dalam beberapa tahun terakhir.
Waktu posting: 28 Sep-2021